Aseel Pakistan!!!, Nenek Moyang Para Petarung-Petarung Hebat Ayam Aduan Masa Kini

Sejarah Ayam Aseel – Asal-Usul Ayam Aseel   

Tak banyak orang yang tahu tentang ayam jenis apa sih ini, pola maennya, tulangannya serta mental bertarungnya bagaimana. Mungkin bagi sebagian orang yang baru terjun kedunia perayaman seperti saya akan kesulitan, ditambah lagi jarang sekali peternak yang membudidayakan ayam aduan jenis Aseel pakistan ini, kalaupun ada itu biasanya peternak besar dengan kisaran harga juga lumayan bisa nguras isi dompet.

Sedikit saya bercerita tentang perjalanan main kerumah teman, dalam rangka silaturahim karena sudah lama tidak bertemu, awalnya sih tidak ada hubungannya dengan yang namanya “ayam”, hingga suatu ketika kami curhat panjang lebar tentang kegiatan sehari-hari dan dia baru tahu kalau saya suka dengan hobi ayam. Kata teman saya: “tahu gak, kalau ayam aduan yang ada sekarang ini itu, nenek moyangnya berasal dari ayam Aseel pakistan Negara asal Bokap gua(kata teman saya), saya jawab “masa sih bukannya Thailand?”, sedikit cerita memang teman saya itu ayahnya ialah orang pakistan dan bermarga Khan serta kebetulan kakeknya disana juga hobi ternak ayam.

Singkat cerita setelah saya pulang, saya jadi penasaran benar atau tidak ya. Akhirnya langsung dah searching di Mbah Google serta mencari referensi dari sumber lain baik dari grup Sosmed ayam nasional maupun internatioanl (kebetulan saya sudah lama diajak bergabung dengan komunitas ayam yang format ejaan nya kaya ceker ayam, yang kalau bicaranya seperti nehi-nehi, acha-acha.hehehe, saya sih kurang ngeh karena diajak gabung aja dan gak terlalu peduli, pokonya asal ada foto ayam-ayam bagus saya ikut dah, kalaupun mau chat kudu pake google translete atau Bing Translate(Recommended), itupun kalau yang pegang ayamnya cewek bening, kalau burauk mah ogah koment.hehehe). Akhirnya saya menemukan banyak informasi tentang ayam aseel ini dan lumayan menarik juga ya tentang asal usul ayam aseel ini. 

Mengutip sedikit dari sumber sukaayam.com, kata aseel berasal dari Bahasa Arab, yang kalau diartikan ialah “Murni” atau bisa juga disebut bangsa atau galur murni. Bila dilihat dari bentuk fisiknya memang sangat mirip sekali dengan fighter-fighter ayam modern saat ini, dengan gaya bertarung sangat cepat, lincah serta agresif dibanding dengan ayam petarung lainnya. Menariknya, ayam aseel ini sudah dibudidayakan sejak 35 abad yang lalu atau (3500 lalu/15 abad SM), hal ini diperkuat dengan catatan bukti sejarah lewat sebuah kitab tertua di India dengan nama Dharmasastra, yang menjelaskan mengenai etika, ketertiban dan juga hukum, kitab bersejarah itu ditemukan di lembah Indus di perbatasan India dan Pakistan pada tahun 1947. Dalam kitab itu juga dijelaskan bagaimana ayam aseel itu dibudidayakan dengan cara yang terorganisir, ya mungkin kurang lebih seperti saat sekarang ini bagaimana cara melatih ayadu pada masa ini, penuh dengan tips dan trik merawat ayam aduan. Adapun tentang cara merawat ayam aseel dimulai sejak zaman kerajaan Nawabs dan Mughal (pernah mendengar atau tahu kan kerajaan Mughal, yang nama rajanya itu Jalalludin Akbar di serial film Jodha Akbar, yang di tayangin di stasiun televisi swasta? itu bukan hanya sekedar film, nama Jalalludin Al Akbar itu memang benar-benar merupakan seorang raja yang hebat dalam sejarah india, dan juga merupakan raja pertama yang berhasil mempersatukan hampir seluruh daratan India, hanya saja ceritanya ada yang dipelesetin sedikit, eh malah ngelantur ke Film ya bukan ke pokok bahasan.hehehe).

Ok lanjut ya, adapun detail ciri-ciri ayam aseel yang pernah tercatat dan diuraikan secara detail dalam kitab Dharmasastra diantaranya:

1. Memiliki mental baja (mental bertarung yang sangat bagus), kalau tidak ada yang memisahkan, ayam ini mampu bertarung dalam durasi yang sangat lama, bisa sampai 2 jam (tentunya berbeda dengan ayam lokal kita/indonesia ya, jangan kan 2 jam, 5 menit aja sudah kabur, terus balik lagi, kabur, balik lagi, bikin kesel kan yang namanya Ayam Kampung “Si Anti Cundang”yang suka bikin ayam BK Drop nyalinya.hehehe)

2. Memiliki bentuk fisik dan struktur tulangan yang rapat besar (coba juragan-juragan senior yang punya ayam aseel, kasih tahu saya donk bentuk fisik dan struktur tulangannya, saya sih belum pernah pegang, ngeri!!! Yang bikin ngeri sih konon harganya bisa seharga satu buah motor bebek kata teman saya)

3. Gaya bertarung yang cerdik dan sangat ganas (saya sudah melihat mukanya saja di google Serem banget, Gahar kayanya)

4. Memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi serta pukulan yang sangat keras (mungkin bisa jadi melebihi keakuratan pukulan ayam birma serta kerasnya pukulan ayam Magon, yang saat ini populer di Indonesia maupun negeri siam Thailand, yang dipelopori oleh Mr. Kowsem).

5. Memiliki anti bodi yang sempurna, mungkin berbeda dengan ayam-ayam aduan kita yang biasanya lemah terhadap gangguan penyakit, apalagi saat musim penghujan tiba seperti: gampang ngorok, pilek, kena tetelo dsb.

6, Jika dilihat dari bentuk fisik, pasti banyak orang yang mengatakan gerakannya lambat (dilihat dari muka dan badan memang kebanyakan merupakan salah satu ciri ayam lambat dengan tulangan kepala yang tebal dsb,,,panjang dah kalau diceritainmah), “padahal sebenarnya gaya bertarungnya sangat cepat dan agresif”. (pernah dulu sehari yang lalu saya ngikut-ngikut ngabar ma teman waktu masih polos, ceritanya ada yang ngajakin ngabar bos-bos dari tangerang atau jakarta ya kalau tidak salah, kata teman saya berani lawan ayam gituanmah soalnya dia tahu kalau ayam yang dibawa bos-bos itu kalau dari ciri-ciri bentuk fisiknya sih ayam dengan gerakan lambat, hanya tahan pukulan saja, singkat cerita derlah pertarungan terjadi, gak sampai 5 menit ayam teman saya yang super cepat ngedupruk, kalah cepat dan kalah pukul ma ayam bos-bos itu, akhirnya ayam teman saya diangkat dah, untung ngabar buka urat doang.hehehe) tidak tahu juga itu apakah ayam Aseel atau bukan, satu kalimat yang kalau tidak salah saya dengar dari omongan bos itu “Waduh ini mah jangan di tawar de, ini mah  trah nya ASAL-ASALAN” mungkin yang dibilang Asal-asalan itu Aseel kali ya.hehehe

Karena yang namanya kegiatan mengadu ayam itu sudah dijadikan hobi orang India, maka ayam Aseel ini dikawinsilangkan lagi dengan ayam jenis lain di daerah Madras Asil bagian Tamil Nadu. Dari hasil kawinsilang itu, masyarakat setempat memberikan nama baru yaitu Kattu Seval, yang artinya memiliki ekor yang panjang. Dengan adanya kawin silang itu maka munculah jenis-jenis ayam Aseel lainnya, ada yang memiliki kaki pendek, ada yang panjang, serta memiliki ukuran fisik yang besar dan tingginya bisa mencapai hingga 32 inchi (mungkin seperti saat ini banyak kawin silang dan munculah nama-nama atau jenis baru, ada Packhoy, Magon, Magon Tai dsb),  Adapun menurut cerita bagaimana menyebar sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, yaitu dimulai dengan ditemukannya Rute perdagangan yang disebut juga Jalur Sutera, dimana para pedagang india maupun china bisa keluar masuk ke kawasan asia tenggara, salah satu buktinya bahwa banyak sekali pertukaran atau akulturasi budaya antara Indonesia-India maupun kawasan asia tenggara lainnya. Jadi istilahnya “Sambil menyelam minum air, sambail berdagang, kita maen ayam). Hehehe

Ok terimakasih, mungkin cukup sekian ulasan saya terhadap asal-usul nenek moyang ayam aduan atau asal-usul hobi atau kegiatan ayam aduan. Mohon maaf apa bila ada salah kata atau salah infiormasi. Kalaupun salah mohon diluruskan di kotak komentar di bawah ini, supaya saya bisa membuat isi artikel yang lebih baik kedepannya, sampai jumpa dalam artikel pembahasan tentang ayam aduan selanjutnya.

Salam hangat dari pemula

Kabayan Rooster

Share this post